Rekor Emisi Karbon Global pada 2023, Pemanasan Global Melampaui Ambang Batas 1,5 Derajat Celsius
Emisi karbon global dari bahan bakar fosil mencapai rekor tertinggi pada tahun 2023. Para ilmuwan memperingatkan bahwa pemanasan global akan melebihi ambang batas berbahaya, yaitu 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri. Laporan baru tim ilmuwan iklim internasional menunjukkan bahwa manusia melepaskan 40,6 miliar ton karbon dioksida ke atmosfer pada tahun 2023, meningkat 1,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total emisi, termasuk perubahan penggunaan lahan, mencapai 45,1 miliar ton karbon dioksida pada tahun tersebut.
Para peneliti memperkirakan kemungkinan 50 persen bahwa perubahan tata guna lahan global akan menyebabkan pemanasan global secara konsisten melebihi 1,5 derajat Celsius dalam tujuh tahun mendatang.
Dalam laporan yang dirilis pada Konferensi Para Pihak Perubahan Iklim PBB (COP28) di Dubai, peneliti menyoroti kesenjangan antara janji dan tindakan pemerintah, investor, dan perusahaan dalam mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil. Emisi minyak dan gas diperkirakan akan meningkat, sementara emisi batu bara akan mencapai rekor tertinggi baru. India dan China mengalami peningkatan emisi, sedangkan Uni Eropa dan Amerika Serikat mengalami penurunan.
Untuk mencapai target Perjanjian Paris, emisi gas rumah kaca global harus turun sebesar 45 persen pada tahun 2030 dan mencapai nol pada pertengahan abad. Diperlukan solusi jangka panjang, termasuk penangkapan karbon secara luas, untuk mencapai nol emisi karbon. Namun, hambatan lingkungan, ekonomi, dan teknologi dapat membatasi kelangsungannya.
Penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan saat ini belum cukup untuk menurunkan emisi global menuju net zero. Semua negara perlu melakukan dekarbonisasi perekonomiannya lebih cepat untuk menghindari dampak terburuk perubahan iklim.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)