Serangan Rudal Ukraina di Krimea Merusak Kapal Rusia
Militer Rusia mengkonfirmasi bahwa serangan rudal Ukraina ke galangan kapal di Krimea telah menyebabkan kerusakan pada sebuah kapal. Pihak Ukraina, sementara itu, menyebut bahwa kapal yang rusak adalah kapal baru yang digunakan oleh Rusia sebagai pengangkut rudal andalannya.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pasukan Ukraina menembakkan 15 rudal jelajah ke galangan kapal Zaliv di Kerch, sebuah kota di timur Semenanjung Krimea. Pertahanan udara Rusia berhasil menembak jatuh 13 rudal, tetapi dua rudal lainnya menghantam galangan kapal dan merusak sebuah kapal. Detail mengenai jenis kapal dan tingkat kerusakannya belum diungkapkan.
Rudal yang digunakan dalam serangan tersebut diketahui sebagai SCALP, yang diproduksi oleh Perancis, juga dikenal dengan sebutan Storm Shadow. Rudal jarak jauh ini adalah hasil kerja sama antara Inggris dan Perancis.
Setelah menganalisis gambar satelit yang dirilis oleh Planet Labs, kapten angkatan laut Ukraina, Andriy Ryzhenko, menyatakan bahwa kapal yang rusak mungkin adalah korvet Askold. "Anda dapat melihat bahwa kapal tersebut masih mengapung, namun bagian atasnya mengalami kerusakan serius," kata Ryzhenko.
Askold adalah kapal induk kecil yang dapat membawa delapan rudal jelajah Kalibr, yang memungkinkannya untuk menyerang sasaran darat hingga jarak 1.500 mil.
Kapal ini tengah dalam tahap pengujian di Laut Hitam dan diharapkan akan menjadi bagian dari operasi armada secara resmi tahun ini, namun serangan rudal membuatnya tidak dapat berpartisipasi dalam operasi.
Rusia sering menggunakan Armada Laut Hitam untuk meluncurkan serangan rudal terhadap infrastruktur Ukraina. Pada September lalu, dalam salah satu serangan terbesarnya, sekitar 43 rudal jelajah mengakibatkan pemadaman listrik di beberapa wilayah Ukraina.
Rudal SCALP, yang digunakan dalam serangan ini, memiliki spesifikasi yang sama dengan Storm Shadow dan memiliki jangkauan hingga 250 kilometer. Rudal ini memiliki berat 1.300 kilogram, dengan hulu ledak 450 kilogram, diameter 48 cm, dan bentang sayap 3 meter. SCALP dapat diluncurkan dari berbagai jenis jet tempur, termasuk Dassault Rafale dan Eurofighter Typhoon.
Rudal ini dilengkapi dengan teknologi panduan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkannya untuk menargetkan sasaran dengan akurasi tinggi.
Serangan ini merupakan bagian dari konflik yang berlangsung antara Ukraina dan Rusia, di mana kedua belah pihak terlibat dalam pertempuran menggunakan berbagai teknologi dan senjata, termasuk rudal SCALP.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)