Channel Tunnel adalah sebuah terowongan kereta api bawah laut yang menghubungkan Pulau Great Britain dengan daratan Prancis. Terowongan ini tidak hanya digunakan untuk transportasi kereta penumpang, tetapi juga untuk mengirimkan kargo.

Dr. Adhi Dharma Permana, seorang peneliti di Pusat Riset Teknologi Transportasi (BRIN), mengungkapkan bahwa para insinyur yang bekerja pada proyek ini sangat luar biasa. Mereka mengembangkan teknologi tunneling yang sangat presisi. Terowongan ini dibangun dari dua sisi, yaitu dari Perancis dan Inggris.

Menggabungkan dua terowongan di bawah laut memerlukan ilmu dan ketepatan yang luar biasa. Oleh karena itu, pengeboran harus dilakukan dengan sangat tepat sejak awal proyek.

Dr. Adhi juga menyoroti bahwa sebelum Channel Tunnel, di Jepang pada tahun 1950-an, terdapat terowongan bawah laut yang menghubungkan Pulau Hokkaido. Ini menunjukkan bahwa proyek serupa telah berhasil dilakukan sebelumnya.

Tentu saja, apakah Indonesia dapat mengembangkan atau membangun terowongan serupa memerlukan banyak pertimbangan, tidak hanya dari segi teknis. Keputusan untuk membangun terowongan semacam itu harus mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti kepentingan antara pulau-pulau di Indonesia.