Teknologi di Balik Kecepatan Kereta Cepat dan Faktor Keselamatan
Inovasi dalam teknologi transportasi telah memungkinkan kereta cepat, yang sering disebut sebagai high-speed train atau bullet-train, untuk bergerak dengan kecepatan luar biasa, menghubungkan kota-kota yang jauh dalam waktu singkat. Tetapi apa yang membuat kereta cepat bisa bergerak dengan kecepatan tinggi sambil tetap aman?
Menurut Dr. Adhi Dharma Permana, seorang peneliti di Pusat Riset Teknologi Transportasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kunci kecepatan kereta cepat terletak pada rasio daya terhadap berat. "Kereta cepat bisa bergerak sangat cepat karena rasio daya terhadap beratnya sangat tinggi," kata Dr. Adhi dalam acara Eureka! 'Kereta Canggih Dunia' pada Senin (6/11/2023). "Mereka dapat mencapai kecepatan 350 km dalam waktu 5-10 menit, dengan rasio daya terhadap berat di atas 20 kilowatt per ton."
Berbagai faktor lain juga berperan dalam kemampuan kereta cepat untuk bergerak dengan cepat. Ada berbagai teknologi pendukung utama yang mencakup sistem rolling stock (termasuk aerodinamika, struktur, pengelasan, segel, pintu, sistem HVAC, dll.), sistem propulsi/pemindahan daya (boogie, roda, rem, motor listrik, dll.), sistem listrik (transmisi daya, pantograf, dll.), kontrol dan instrumentasi (TCMS, sensor, dll.), serta sinyal dan komunikasi (modem, jaringan data, dll.) yang ada dalam kereta cepat.
Menurut Dr. Adhi, keamanan kereta cepat bergantung pada dua sisi utama: rolling stock (sarana) dan prasarana (infrastruktur), termasuk rel, jembatan, terowongan, dan lainnya. Untuk mencapai akselerasi tinggi, kereta cepat harus memiliki aerodinamika yang minimal untuk mengurangi hambatan.
Desain kereta cepat juga mempertimbangkan faktor keselamatan. Misalnya, di Jepang, kereta cepat memiliki moncong yang panjang dan elastis, yang berperan dalam meredam energi saat terjadi benturan, meningkatkan keselamatan penumpang. Faktor propulsi juga penting, dengan perhatian khusus pada roda, rem, dan sistem motor listrik yang efisien.
Sistem listrik dalam kereta juga dirancang agar efisien, termasuk sistem pantograf dan koneksi listrik aliran atas yang menyediakan daya kereta. Semua sistem ini juga memiliki elemen redundansi untuk mengatasi kegagalan. Selain itu, kereta cepat harus memiliki sistem pengendalian dan instrumentasi yang kuat serta komunikasi yang efisien dengan stasiun kontrol.
Terakhir, keselamatan dan keamanan merupakan aspek kunci dalam perancangan transportasi modern, baik untuk penumpang, operator, maupun lingkungan sekitarnya. "Ada banyak aspek teknologi yang perlu dipertimbangkan agar kereta cepat dapat beroperasi dengan kecepatan tinggi sambil tetap aman dan efisien," jelas Dr. Adhi.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)