Percepatan Konektivitas Digital dan Program Prioritas Kominfo 2024
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menetapkan percepatan dan pemerataan konektivitas digital sebagai prioritas. Upaya ini melibatkan percepatan pembangunan Base Transceiver Station (BTS), jaringan serat optik Palapa Ring, serta pengoperasian Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menjelaskan bahwa program prioritas Kominfo untuk tahun 2024 difokuskan pada penyelesaian proyek-proyek yang berhubungan dengan akselerasi infrastruktur digital.
"Kita menyadari bahwa ini adalah prasyarat bagi kita untuk menjadi negara maju," kata Budi Arie dalam sebuah diskusi.
Budi Arie menguraikan bahwa program-program strategis ini terbagi menjadi tiga langkah strategis. Pertama, program penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. Kedua, program pengolahan spektrum frekuensi, standar perangkat, dan layanan publik. Sementara yang ketiga adalah program pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Meskipun demikian, Budi Arie menekankan tantangan geografis yang dihadapi Indonesia, dengan wilayah yang luas dan beragam medan. Oleh karena itu, pemilihan teknologi yang sesuai merupakan hal yang penting.
"Kita adalah negara yang sangat besar dan luas. Oleh karena itu, dalam program digitalisasi ini, pemilihan teknologi harus cerdas karena geografi dan kondisi alam kita yang beragam, termasuk jarak dan banyak pulau," ujar Budi Arie.
Oleh karena itu, menurut Budi Arie, di antara berbagai pilihan teknologi yang tersedia, satelit adalah pilihan yang cocok, terutama untuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
"Kami memilih satelit. Teknologi satelit adalah pilihan yang tepat karena daerah-daerah kita tersebar luas, dan pemasangan kabel memakan waktu dan biaya yang besar. Maka, teknologi satelit menjadi pilihan yang cocok bagi negara sebesar Indonesia," katanya.
Sebagai informasi tambahan, Satelit SATRIA-1 milik BAKTI Kominfo telah berhasil mencapai orbit geostasioner pada 31 Oktober 2023. Orbit ini berlokasi di 146° Bujur Timur, tepat di atas Pulau Papua.
Rencananya, SATRIA-1 akan beroperasi penuh pada akhir Desember 2023 untuk memberikan layanan yang meliputi kantor pemerintah, layanan publik, dan daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh akses internet.
Sebelum mencapai operasi penuh pada akhir tahun ini, SATRIA-1 akan melewati tahap integrasi dan pengujian segmen satelit serta segmen ruas bumi.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)