OpenSea Umumkan PHK 50% Karyawannya Seiring Rencana Rilis OpenSea 2.0
Perusahaan OpenSea, yang dikenal karena menjual NFT Ghazali dengan harga miliaran rupiah, telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 50% karyawannya. PHK ini efektif mulai tanggal 3 November 2023. Ini bukanlah kali pertama OpenSea melakukan PHK; sebelumnya, pada Juli 2022, mereka telah melakukan PHK terhadap 20% karyawan mereka. Alasannya adalah karena pasar kripto dianggap mengalami penurunan.
CEO OpenSea, Devin Finzer, menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil dalam rangka peluncuran OpenSea 2.0. Dalam proses ini, tim perusahaan akan menjadi lebih ramping daripada sebelumnya.
Pengurangan karyawan ini memengaruhi semua divisi perusahaan, dengan manajer tingkat menengah yang paling terdampak dalam pengurangan ini. Finzer menyampaikan permintaan maaf kepada karyawan yang terkena PHK dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada mereka. Ia juga menjamin bahwa karyawan akan menerima hak pesangon yang sesuai dengan peraturan. Selain itu, OpenSea memberikan dukungan non-finansial kepada karyawan yang terkena PHK, termasuk pesangon selama empat bulan, percepatan pemberian ekuitas, dan perawatan kesehatan mental berkelanjutan selama enam bulan.
OpenSea adalah sebuah platform perdagangan peer-to-peer untuk Non-Fungible Token (NFT). NFT merupakan aset digital yang memiliki metadata unik yang terkait dengan token tersebut. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2017, pada masa ketika NFT belum begitu populer. Namun, mereka mencapai popularitas di Indonesia berkat Ghazali, yang menjual NFT berupa foto dirinya setiap hari dengan pakaian yang berbeda namun pose yang sama. NFT ini dikenal dengan nama 'Ghozali Everyday' dan berisi selfie Ghazali dari usia 18-22 tahun atau periode 2017-2021. Harganya pada saat itu sekitar 0,001 ETH (USD 3,25) atau sekitar Rp 45,8 ribu, mengikuti kurs tahun 2022.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)