Kontroversi Kecerdasan Buatan dalam Penulisan Berita
Sebaliknya dari tujuannya yang seharusnya membantu pekerjaan dan mempermudah mendapatkan informasi, penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam penulisan berita telah menimbulkan kekacauan, termasuk munculnya berita palsu. Salah satu berita terbaru yang dihasilkan oleh AI mengklaim bahwa Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, tertidur saat mengheningkan cipta untuk para korban kebakaran hutan di Maui, Hawaii. Berita palsu lainnya menciptakan teori konspirasi tentang lonjakan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh Partai Demokrat menjelang pemilu. Bahkan, dalam sebuah obituari pemain NBA yang ditulis oleh AI, ia digambarkan sebagai "tidak berguna."
Berita-berita aneh dan palsu ini bukanlah berasal dari situs yang tidak dikenal, melainkan diterbitkan oleh Microsoft. MSN.com, yang juga dikenal sebagai Microsoft Start, tetap menjadi salah satu situs web yang paling banyak dikunjungi di dunia, dengan jutaan orang Amerika mengaksesnya setiap harinya.
Beberapa orang yang mengetahui cara kerja situs tersebut telah mengungkapkan bahwa Microsoft lebih mengandalkan AI daripada editor manusia untuk mengkurasi berita di homepage mereka. Ini disinyalir menjadi penyebab munculnya berita palsu dan aneh di situs tersebut. Pada tahun 2018, situs ini memiliki lebih dari 800 editor yang membantu menyaring dan mengkurasi berita untuk jutaan pembaca di seluruh dunia, seperti yang dilaporkan oleh CNN.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Microsoft telah memecat para editor tersebut, dengan beberapa di antaranya digantikan oleh "otomatisasi," yang dikenal sebagai AI. Investasi awal Microsoft di OpenAI, pencipta aplikasi ChatGPT, telah membuatnya terlibat dalam revolusi AI yang menjanjikan namun juga berpotensi berbahaya.
Peran AI dalam menyebarkan cerita palsu yang baru-baru ini dilakukan oleh Microsoft menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana perusahaan mengadopsi teknologi ini secara publik dan dampaknya terhadap industri jurnalisme secara keseluruhan. Kekhawatiran tentang penggunaan AI oleh Microsoft dalam kontennya mencapai puncaknya ketika surat kabar Inggris, The Guardian, menuduh perusahaan ini merusak reputasi surat kabar tersebut setelah menerbitkan artikel dari The Guardian di situsnya.
Untuk mendukung portal berita yang sangat populer ini, Microsoft telah membuat perjanjian lisensi dengan berbagai organisasi berita besar, termasuk The Guardian dan CNN. Ini memungkinkan perusahaan teknologi ini untuk menerbitkan ulang artikel dari mereka dengan membagi pendapatan iklan.
Saat The Guardian menerbitkan artikel tentang Lilie James, seorang wanita berusia 21 tahun yang ditemukan tewas di sekolah di Sydney, Australia, MSN memuat ulang berita tersebut dengan menambahkan jajak pendapat yang dibuat oleh AI. Jajak pendapat tersebut menanyakan kepada pembaca, "Menurut Anda, apa alasan di balik kematian wanita itu?" dan memberikan tiga pilihan: pembunuhan, kecelakaan, atau bunuh diri. Tindakan ini memicu kritik dari pembaca Microsoft.
Kemunculan berita palsu yang disebabkan oleh AI di situs berita ternama ini menimbulkan kekhawatiran dan kekecewaan di kalangan lembaga pers serta membuka diskusi tentang peran AI dalam dunia jurnalisme.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)