Konsep kota hutan cerdas dan berkelanjutan yang akan hadir di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menggabungkan berbagai Internet of Things (IoT) dengan wilayah hutan yang terlindungi. Troy Pantouw, Tenaga Ahli Komunikasi Otorita Ibu Kota Nusantara, menjelaskan bahwa IKN, yang terletak di Kalimantan Timur, akan memiliki konektivitas internet yang kuat bahkan di tengah keadaan hutan yang dilindungi.

Menurutnya, layanan internet di IKN bertujuan untuk memungkinkan komunikasi yang lancar dan juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Konsep kota hutan cerdas dan berkelanjutan akan memungkinkan warga untuk hidup berdampingan dengan alam dalam lingkungan kota yang berbasis teknologi tinggi. Contoh dari konsep ini adalah penggunaan taksi terbang atau mobil terbang.

Dalam pelaksanaannya, Troy mengatakan bahwa Internet of Things akan diintegrasikan ke dalam infrastruktur kota IKN untuk meningkatkan layanan publik. "Konsep kota cerdas ini akan melibatkan pemangku kepentingan dan menghasilkan inisiatif kunci seperti perpustakaan digital dan kelas digital untuk pendidikan terpadu," ujarnya.

Konsep ini mendapatkan dukungan dari provider telekomunikasi nasional. Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki H. Bramono, menyatakan bahwa Telkomsel akan memberikan jaringan telekomunikasi terbaik, termasuk jaringan 5G dan layanan broadband IndiHome untuk IKN. Ia menegaskan komitmen untuk mendukung program pemerintah.

Sebelumnya, sebuah laporan dari Opensignal mengungkap bahwa kecepatan layanan internet di IKN, Kalimantan Timur, lebih cepat daripada sejumlah wilayah di pulau Jawa. Kecepatan ini diatribusikan kepada proyek jaringan Palapa Ring yang telah diresmikan sejak 2019, meningkatkan konektivitas di wilayah tersebut. Rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur akan dilakukan secara bertahap hingga 2045, dengan perkiraan anggaran mencapai Rp466 triliun.