Jejak Penemuan Fosil Jormungandr Walhallaensis: Monster Mitologi Nordik di Dunia Nyata
Di Eropa, terdapat mitologi Nordik yang menceritakan tentang makhluk buas bernama Jormungandr yang ditakdirkan untuk menghancurkan Sembilan Dunia. Baru-baru ini, para ilmuwan berhasil menemukan bukti keberadaan makhluk ini di dunia nyata. Mereka menamainya Jormungandr walhallaensis, sebuah spesies dan genus baru dari mosasaur yang hidup pada masa Mesozoikum.
Jormungandr adalah makhluk buas terbesar dalam mitologi Nordik, yang bersembunyi di dasar laut, menunggu saatnya untuk memenuhi takdirnya yang menghancurkan. Mitologi Nordik juga mengisahkan tentang surga Valhalla, dan menariknya, di Dakota Utara terdapat sebuah kota kecil bernama Walhalla yang dekat dengan lokasi penemuan fosil Jormungandr.
Fosil Jormungandr ditemukan pada tahun 2015, berupa tengkorak dan rahang. Meskipun sudah delapan tahun sejak penemuan tersebut, peneliti masih memiliki banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Amelia Zietlow, penulis utama penelitian ini, menemukan bahwa Jormungandr memiliki ciri-ciri fisiologis unik yang menggabungkan beberapa karakteristik dari genus mosasaur, seperti mosasaurus yang seukuran bus sekolah, dan clidastes, genus mosasaur yang lebih kecil.
Mosasaur sendiri adalah predator reptil laut yang telah ada selama lebih dari 100 juta tahun. Mereka memiliki bentuk yang mirip dengan kadal dan sirip yang memungkinkan mereka berenang. Beberapa spesies bahkan dapat mencapai panjang hingga 18 meter.
Hasil analisis menggunakan perangkat lunak komputer mengungkapkan bahwa fosil Jormungandr tidak cocok dengan catatan fosil mosasaur yang sudah ditemukan sebelumnya. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa fosil ini berasal dari spesies yang sepenuhnya baru, bahkan genusnya sendiri juga baru, yang merupakan perpaduan antara clidastes dan mosasaurus.
Michael Caldwell, ahli mosasaur terkemuka, berpendapat bahwa fosil Jormungandr lebih mirip dengan genus clidastes daripada mosasaurus. Oleh karena itu, namanya lebih cocok disebut Clidastes walhallaensis daripada Jormungandr walhallaensis.
Meskipun fosil ini hanya terdiri dari tengkorak dan rahang, ilmuwan akan terus berusaha memahami lebih banyak tentang bagaimana makhluk ini hidup dan mati. Fosil ini menunjukkan bahwa Jormungandr, yang diperkirakan memiliki panjang hingga 7 meter, memiliki gigi yang cocok untuk memangsa ikan dan makhluk kecil di Western Interior Seaway. Tanda gigitan di tulang belakangnya mengindikasikan bahwa ia pernah diserang oleh predator lain sebelum kematiannya, dan fakta bahwa hanya tengkorak dan rahang yang ditemukan menunjukkan bahwa tubuhnya mungkin dimakan oleh predator lain.
Ilmuwan berharap bahwa penelitian ini akan memicu minat lebih lanjut dalam memahami makhluk-makhluk purba seperti mosasaur, yang meskipun fosilnya tersebar di seluruh dunia, masih sangat sedikit yang telah diteliti secara mendalam.
Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)