Menciptakan Game "Angry Pumpkins" dengan Bantuan Kecerdasan Buatan
Seorang pengguna media sosial bernama Javi Lopez, yang sebelumnya aktif di Twitter, baru-baru ini berhasil membuat sebuah game berbasis web yang ia beri nama "Angry Pumpkins" dengan bantuan program kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT GPT-4, Dall-E 3, dan Midjourney. Yang menarik, Lopez tidak perlu melakukan pengkodean manual; ia hanya memberikan instruksi berbentuk teks kepada ketiga program AI ini untuk merancang game tersebut.
Game "Angry Pumpkins" ini menampilkan grafik dua dimensi (2D) dan memiliki mekanisme permainan yang mirip dengan permainan mobile "Angry Birds". Dalam permainan ini, pemain mengendalikan dan meluncurkan sebuah labu untuk menghantam pasukan monster yang dilindungi oleh berbagai struktur, seperti kotak-kotak dan tulang.
Meskipun game ini hanya memiliki satu level, "Angry Pumpkins" dilengkapi dengan editor level yang memungkinkan pemain untuk merancang level mereka sendiri, termasuk menambahkan lebih banyak monster dan struktur perlindungan.
Dalam proses pembuatan game ini, Lopez memanfaatkan Chatbot GPT-4 untuk menghasilkan 600 baris kode yang diperlukan agar permainan dapat berjalan. Program AI text-to-image Midjourney digunakan untuk menggambar objek dan latar belakang permainan, sementara Dall-E digunakan untuk membuat layar judul game.
Menurut Lopez, pembuatan grafik untuk game ini adalah tahap yang paling mudah, mengingat pengalamannya selama lebih dari satu tahun dalam pembuatan gambar dengan AI. Salah satu grafik yang dihasilkan dengan bantuan AI adalah layar judul "Angry Pumpkins," yang terinspirasi dari visual "Angry Birds" dengan sentuhan Halloween, termasuk rumah hantu, kuburan, dan kelelawar.
Setelah grafik selesai, langkah berikutnya adalah menulis kode agar game tersebut dapat dimainkan. Lopez mencatat bahwa ini adalah tahap yang paling menantang, meskipun ia tidak perlu menulis kode pemrograman secara manual. Ia memulai dengan memberikan instruksi kepada ChatGPT untuk membuat game dengan gaya "Angry Birds" dan menjelaskan detail tentang cara permainan ini harus berjalan.
Lopez juga berinteraksi dengan ChatGPT seolah-olah ia sedang berbicara dengan seorang rekan manusia, bukan chatbot. Ia meminta chatbot untuk berhati-hati ketika menggambar objek dalam game.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)