Hubungan Historis Antara Beberapa Hewan dan Kematian dalam Budaya
Selama sejarah, berbagai hewan telah sering dikaitkan dengan konsep kematian. Namun, mengapa beberapa makhluk ini menjadi simbol kematian dan akhirat dalam berbagai budaya? Beberapa hewan dianggap suka "berpesta" dengan orang mati, sementara yang lain dihubungkan dengan malaikat maut. Berikut tujuh hewan yang, dalam konteks sejarah, memiliki kaitan dengan kematian dan akhirat dalam budaya berbeda.
1. Burung Enggang: Burung enggang, dikenal juga sebagai hornbill, rangkong, julang, dan kangkareng, memiliki paruh khas berbentuk tanduk sapi tanpa lingkaran. Dalam sembilan negara di Afrika bagian selatan dan timur, burung ini dianggap sebagai pembawa kematian dan kehancuran. Kehadirannya sering dianggap sebagai pertanda buruk, dan di beberapa tempat, dianggap sebagai sinyal kematian.
2. Capung: Di Jepang, capung merah sering muncul selama festival musim panas Obon, yang dirayakan untuk menghormati arwah orang yang telah meninggal. Capung merah dianggap sebagai pembawa pesan dari roh-roh yang kembali. Mereka sering terlihat turun dari pegunungan saat festival ini berlangsung.
3. Burung Nasar: Burung nasar, yang juga dikenal sebagai burung bangkai, memiliki hubungan yang unik dengan kematian dalam sejarah Mesir kuno. Mereka dianggap sebagai simbol kebersihan dan bahkan dihormati sebagai lambang dewa dan makhluk spiritual. Beberapa budaya menggunakan burung nasar dalam praktik pemakaman.
4. Kelelawar: Kelelawar sering kali dikaitkan dengan mitos dan ramalan kematian dalam beberapa budaya, seperti di Selandia Baru. Ada legenda tentang kelelawar yang dikatakan meramalkan kematian. Meskipun mitos ini mungkin tidak ilmiah, mereka tetap berpengaruh dalam budaya dan kepercayaan.
5. Burung Hantu: Burung hantu sering dihubungkan dengan kematian karena aktivitas mereka yang dominan di malam hari. Dalam berbagai budaya, burung hantu dianggap sebagai utusan dewa dunia bawah yang membawa pesan kematian. Suara burung hantu kadang-kadang dianggap sebagai pertanda buruk.
6. Gagak Bangkai: Dalam cerita rakyat Irlandia, gagak bangkai diidentifikasi sebagai simbol pertumpahan darah dan kematian. Mereka dipercayai memiliki kemampuan meramalkan peristiwa-peristiwa berdarah, dan hal ini membuat para prajurit takut.
7. Tikus: Tikus telah lama dianggap sebagai pembawa penyakit dan kematian dalam beberapa budaya. Di Eropa, tikus berperan dalam penyebaran wabah Black Death pada abad ke-14, yang mengakibatkan kematian massal. Meskipun penelitian terbaru menunjukkan bahwa manusia adalah faktor utama penyebaran penyakit ini, tikus tetap terkait dengan kematian dalam sejarah.
Hubungan antara hewan-hewan ini dengan kematian mencerminkan beragam kepercayaan dan tradisi budaya yang telah ada selama berabad-abad.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)