Upaya Starlink Elon Musk untuk Membantu Gaza dengan Internet
Pasca serangan bom yang merusak fasilitas telekomunikasi di Gaza pada 27 Oktober, Elon Musk merespons panggilan dari netizen untuk membantu Gaza dengan layanan internet dari satelit Starlink. Namun, apakah ini mungkin dilakukan?
Profesor dari Universitas Hamad Bin Khalifa di Doha, Marc Owen Jones, mengungkapkan bahwa meskipun banyak yang menginginkan "Starlink untuk Gaza," hal ini sebenarnya mustahil. Marc Owen Jones menyatakan, "Kami telah melihat lima ratus ribu pos di berbagai platform yang mengatakan Starlink harus membantu Gaza, tapi mereka tidak tahu bahwa 'Starlink untuk Gaza' adalah mustahil."
Sebelumnya, netizen meminta Elon Musk untuk membantu wilayah Gaza yang terkena dampak bom dengan menghadirkan layanan internet dari Starlink. Kampanye ini menjadi tren, dan awalnya Elon Musk meragukan kemungkinannya karena kendala seperti kepemilikan jalur darat dan kurangnya terminal yang terhubung dengan jaringan Starlink. Namun, ia kemudian mengumumkan kesiapannya untuk membantu.
Elon Musk menyatakan, "Starlink akan mendukung konektivitas ke organisasi bantuan internasional di Gaza." Namun, hingga saat ini, belum ada realisasi dari hal tersebut, dan layanan internet Starlink belum tersedia di Gaza.
Marc Owen Jones menyoroti bahwa mengirimkan terminal Starlink ke Gaza akan menjadi tugas yang sulit karena pemerintah Israel tidak akan mengizinkan hal tersebut. Selain itu, infrastruktur bahan bakar yang memadai juga tidak tersedia di Gaza. Sejak tahun 2007, Israel telah mengendalikan wilayah udara dan perairan di Gaza serta mengatur perlintasan perbatasan di wilayah tersebut.
Meskipun melalui perlintasan perbatasan Rafah, Starlink bisa mendistribusikan terminalnya, Marc Owen Jones menilai bahwa ini tidak akan cukup efektif. Selain itu, kepemilikan terminal Starlink dengan transmisi dua arah dapat membahayakan warga Gaza jika terdeteksi oleh otoritas Israel.
Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, mengecam niat Elon Musk untuk membantu Gaza dan mengancam akan memutus hubungan dengan Starlink. Sebagai respons, Elon Musk menyatakan bahwa Starlink akan menjalani pemeriksaan keamanan oleh pemerintah AS dan Israel sebelum mengaktifkan terminal mana pun.
Pada saat yang sama, layanan telepon rumah, seluler, dan internet di Gaza melaporkan pemulihan perlahan setelah serangkaian agresi dari Israel. Perusahaan telekomunikasi Palestina, Paltel Group, mengatasi kerusakan infrastruktur jaringan dalam kondisi yang menantang.
Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)