Penurunan Valuasi Twitter Setelah Akuisisi oleh Elon Musk
Bisnis perusahaan X Corp. (sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Inc.) terlihat menghadapi penurunan performa. Valuasi perusahaan tersebut mengalami penurunan sebesar 55 persen setelah resmi diakuisisi oleh Elon Musk pada November 2022 lalu. Saat Musk membeli Twitter, valuasi perusahaan mencapai 44 miliar dolar AS atau sekitar 643 triliun rupiah. Namun, menurut laporan yang dipublikasikan oleh Fortune, valuasi perusahaan saat ini mencapai 19 miliar dolar AS atau sekitar 302,9 triliun rupiah.
Informasi ini berasal dari perjanjian hibah karyawan yang diumumkan melalui email. X/Twitter mengumumkan bahwa valuasi perusahaan baru mereka adalah 19 miliar dolar AS (sekitar 302,9 triliun rupiah), dengan harga saham sebesar 45 dolar AS per lembar.
Perbandingan harga saham saat ini dengan harga saham pada Oktober 2022 menunjukkan penurunan. Harga saham X/Twitter tahun lalu, ketika perusahaan masih publik, adalah 54,20 dolar AS per lembar.
Harga saham ini ditetapkan oleh dewan direksi, dengan pertimbangan termasuk aturan perpajakan yang berlaku. Namun, siapa yang terlibat dalam dewan direksi X tidak diungkapkan.
Perjanjian hibah ini ditujukan kepada sejumlah karyawan yang bergabung dalam program kompensasi ekuitas baru. Mereka akan menerima unit saham terbatas selama empat tahun.
Sebagai respons terhadap perubahan ini, beberapa perubahan besar telah terjadi dalam visi misi dan layanan X/Twitter sejak diakuisisi oleh Musk. Ini termasuk perubahan nama perusahaan menjadi X Corp., logo, dan pemilihan CEO yang digantikan oleh Linda Yaccarino. Selain itu, Musk berambisi menjadikan platform ini sebagai aplikasi serba guna.
Walaupun menghadapi tantangan dalam arus kas dan penurunan pendapatan iklan, Musk tetap optimis. Baru-baru ini, X/Twitter merilis paket langganan baru dan mulai membebankan biaya langganan bagi pengguna baru untuk mengakses fitur-fitur dasar di platform mereka.
Perusahaan berharap bahwa ini akan membantu mengurangi spam, manipulasi platform, dan aktivitas akun bot di X/Twitter. Saat ini, program ini masih dalam uji coba di Selandia Baru dan Filipina.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)