Dampak Penggunaan Smartphone pada Kualitas Sperma
Penelitian terbaru telah mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone berlebihan dapat mengakibatkan penurunan signifikan dalam jumlah sperma. Menurut laporan CNN, penelitian yang dilakukan oleh fakultas biologi, kedokteran, dan kesehatan di University of Manchester, Inggris, menemukan bahwa pria berusia 18 hingga 22 tahun yang menggunakan ponsel lebih dari 20 kali sehari memiliki risiko 21 persen mengalami penurunan jumlah sperma. Selain itu, mereka juga memiliki risiko 30 persen lebih tinggi untuk memiliki konsentrasi sperma yang rendah, yang mengukur jumlah sperma dalam satu mililiter air mani.
Penelitian ini tidak secara rinci menjelaskan apakah para pria ini menggunakan ponsel untuk menelepon, mengirim pesan, atau keduanya.
Namun, ada juga temuan positif dalam penelitian ini. Para peneliti menemukan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi ponsel selama 13 tahun penelitian, dampaknya terhadap jumlah sperma mulai berkurang. Allan Pacey, wakil presiden dan wakil dekan fakultas biologi, kedokteran, dan kesehatan di University of Manchester, menyatakan bahwa efek terbesar tampaknya terlihat pada ponsel 2G dan 3G yang lebih lama dibandingkan dengan versi 4G dan 5G yang lebih modern, meskipun alasan pastinya tidak dapat dijelaskan.
Peneliti tetap menegaskan bahwa, meskipun jumlah sperma penting, faktor seperti kemampuan sperma untuk berenang, keberhasilan memiliki DNA yang sehat, dan bentuk sperma yang benar juga memiliki peran penting dalam kesuburan. Alison Campbell, kepala petugas ilmiah Care Fertility, sebuah jaringan klinik kesuburan, menjelaskan bahwa penelitian ini menarik, namun tidak seharusnya menjadi alasan untuk melakukan perubahan drastis dalam kebiasaan penggunaan ponsel.
Penelitian ini menyoroti fakta bahwa ponsel menghasilkan medan elektromagnetik frekuensi radio rendah atau RF-EMF. Ketika ponsel mengirim sinyal pada daya maksimum, jaringan sekitarnya dapat mengalami kenaikan suhu hingga 0,5 derajat Celsius atau sekitar 33 derajat Fahrenheit. Namun, sinyal ini bervariasi tergantung pada aktivitas seperti berbicara atau mengirim data internet, dan tingkat sinyal saat hanya ada satu atau dua bar sinyal terlihat.
Beberapa rekomendasi dari lembaga kesehatan adalah menjauhkan ponsel dari tubuh dan kepala, serta membawa ponsel di dalam tas atau ransel daripada di saku pakaian. Meskipun masih ada kontroversi dan perdebatan mengenai potensi ponsel dalam menurunkan kesuburan pria, penelitian pada hewan dan manusia tetap belum memberikan bukti konklusif.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)