Satelit SATRIA-1: Masa Depan Konektivitas Internet di Indonesia
Satelit SATRIA-1 masih dalam proses pengembangan sebelum layanannya diperluas ke berbagai kantor pemerintahan dan layanan publik di daerah yang sulit dijangkau oleh internet. Satelit ini diluncurkan dari Florida, AS, menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX pada Senin (19/6) pagi waktu Indonesia. Setelah sekitar empat bulan, satelit ini akhirnya mencapai orbit yang dituju.
Pada Selasa (31/10), Satelit SATRIA-1 resmi memasuki orbit geostasioner dan berada di posisi 146° Bujur Timur, yang berada tepat di atas Pulau Papua.
Fadhilah Mathar, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika, menyatakan bahwa satelit masih perlu melalui beberapa tahap pengujian sebelum dapat beroperasi penuh pada akhir tahun.
"Untuk mencapai tahap operasi penuh pada akhir Desember 2023, SATRIA-1 akan menjalani tahap integrasi dan pengujian untuk segmen satelit dan segmen ruas bumi," katanya dalam siaran pers.
Proses instalasi Radio Frequency Gateway (RFGW) 13 meter dan Carrier System Monitoring (CSM) SATRIA-1 di sebelas gateway atau stasiun pengendali di daratan sudah selesai.
BAKTI juga telah menyelesaikan kegiatan OSAT (on-site acceptance test) untuk perangkat RFGW dan CSM. OSAT adalah pengujian dan pengecekan perangkat untuk memastikan kesiapannya sebelum beroperasi. Sebelas stasiun bumi tersebut termasuk GW01 Batam, Kepulauan Riau; GW02 Cikarang, Jawa Barat; GW03 Pontianak, Kalimantan Barat; GW04 Banjarmasin, Kalimantan Selatan; GW05 Tarakan, Kalimantan Utara; GW06 Manado, Sulawesi Utara; GW07 Kupang, NTT; GW08 Ambon, Maluku; GW10 Timika, Papua; dan GW11 Jayapura, Papua.
Langkah berikutnya bagi SATRIA-1 adalah In-Orbit Testing (IOT) yang akan dilakukan pada awal November untuk memeriksa kinerja satelit terutama pada subsistem payload.
"Setelah itu, SATRIA-1 akan mengalami integrasi dengan sistem daratan dan pengujian end-to-end agar siap beroperasi," tambahnya.
BAKTI menyatakan bahwa SATRIA-1 akan meningkatkan konektivitas layanan publik dan pemerintah, terutama di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Sebelumnya, Mahfud MD, ketika menjabat sebagai Plt. Menkominfo, merencanakan SATRIA-1 akan fokus pada penyediaan internet gratis di sekolah, rumah sakit, kantor pemerintah, dan pos Polri serta TNI di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)