Pemerintah China Mengaudit Foxconn Terkait Masalah Pajak
Pemerintah China sedang melakukan audit terhadap operasi perusahaan elektronik terkenal, Foxconn, yang didirikan oleh miliarder Terry Gou. Hal ini terkait dengan isu perpajakan, dan penyelidikan ini mencuat setelah Terry Gou mencalonkan diri sebagai Presiden Taiwan.
Beberapa media China melaporkan bahwa pihak berwenang China telah memeriksa pembukuan pajak Foxconn di Taiwan. Langkah ini dianggap sebagai tanggapan terhadap keputusan Gou untuk mencalonkan diri sebagai kandidat independen dalam pemilihan presiden Taiwan. Pemerintah China percaya bahwa Gou dapat mempengaruhi opini publik dan memecah belah suara oposisi, dengan tujuan mendukung kandidat Beijing-friendly, Wakil Presiden Taiwan Lai Ching-te.
China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, dan mereka melihat Lai Ching-te sebagai seorang separatis yang ingin mencapai kemerdekaan Taiwan. Pemerintah Taiwan, yang dikuasai oleh Partai Progresif Demokratik (DPP), telah membela Foxconn dan mengkritik campur tangan China dalam pemilihan mereka.
Foxconn sendiri telah merespons dengan menyatakan bahwa mereka tetap berkomunikasi dengan pihak eksternal sehubungan dengan operasi dan masalah hukum mereka. Mereka juga menegaskan bahwa produksi mereka tetap berjalan normal selama proses audit pajak. Perusahaan ini juga meminta agar tidak ada spekulasi yang merugikan mereka.
Meskipun ada penyelidikan pajak terhadap beberapa perusahaan di China atas dugaan pelanggaran pajak dan pemilikan lahan, penyelidikan terhadap Foxconn adalah yang paling mencolok yang dipublikasikan. Ini memunculkan spekulasi bahwa tindakan tersebut mungkin memiliki motif politis, terutama sebagai tekanan terhadap Terry Gou.
Taiwan akan mengadakan pemilihan presiden pada Januari 2024. Terry Gou, pendiri Foxconn yang telah menyerahkan kendali perusahaan tersebut beberapa tahun yang lalu, mencalonkan diri sebagai kandidat independen dalam pemilihan tersebut. Dia akan bersaing dengan kandidat presiden lainnya, termasuk Hou Yu-ih dari partai oposisi Kuomintang dan Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan, yang memiliki pandangan yang lebih ramah terhadap China.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)