Gugatan Hak Cipta terhadap Perusahaan AI Art Generator Ditolak Sebagian Besar oleh Pengadilan AS
Pada bulan Januari, tiga seniman, yaitu Sarah Andersen, Kelly McKernan, dan Karla Ortiz, mengajukan gugatan class action terhadap tiga perusahaan pengembang AI Art Generator, yaitu Stability AI, Midjourney, dan DeviantArt. Mereka mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan ini telah menggunakan miliaran gambar dengan hak cipta, termasuk milik mereka sendiri, untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) tanpa izin dan kompensasi.
Pada Senin (30/10/2023), Hakim Federal Pengadilan Amerika Serikat, William Orrick, menolak sebagian besar klaim dari tiga seniman terhadap Stability AI, Midjourney, dan DeviantArt. Orrick sepenuhnya menolak klaim pelanggaran hak cipta yang diajukan oleh McKernan dan Ortiz karena karya mereka belum didaftarkan di Kantor Hak Cipta AS, yang merupakan persyaratan untuk mengajukan klaim hak cipta.
Bagaimana dengan gugatan hak cipta yang diajukan oleh seniman Sarah Anderson? Orrick mendukung klaim inti dari Sarah Anderson mengenai dugaan pelanggaran hak cipta oleh Stability AI, dan klaim ini sedang dalam proses pengadilan.
Sarah Anderson dikenal sebagai penulis webcomic "Sarah Scribbles" dan memiliki 16 koleksi terdaftar yang digunakan untuk melatih model AI milik Stability AI yang dikenal sebagai "Stable Diffusion".
Hakim juga menolak tuntutan lain dari ketiga seniman, termasuk klaim bahwa Stability AI, Midjourney, dan DeviantArt melanggar hak publisitas seniman dan bersaing secara tidak adil dengan mereka. Klaim hak publisitas ini ditolak karena hakim tidak yakin apakah gambar yang dihasilkan oleh AI Art Generator merupakan pelanggaran hak cipta atau tidak.
Dalam gugatan, para seniman secara khusus mengkritik gambar yang dihasilkan oleh AI melalui perintah teks menjadi gambar, yang meminta model AI untuk membuat gambar "dengan gaya" seorang seniman terkenal. Hakim berpendapat bahwa banyak gambar yang dihasilkan oleh AI Art Generator, meskipun dilatih berdasarkan karya seniman asli, mungkin tidak cukup mirip dengan karya asli tersebut untuk dianggap sebagai pelanggaran hak cipta.
Hakim memungkinkan para seniman untuk merevisi klaim hak publisitas mereka, tetapi ia meragukan bahwa klaim tersebut akan diterima jika gambar yang dihasilkan oleh AI Art Generator tidak secara substansial mirip dengan karya asli seniman.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)