Misteri Letusan Gunung Bawah Laut Kolumbo Tahun 1650 Terpecahkan
Laut Aegea seringkali dikaitkan dengan gambaran Yunani kuno, liburan santai di pantai, dan perairan biru yang memikat. Namun, di dasar lautnya tersembunyi Kolumbo, sebuah gunung berapi bawah laut yang meletus pada tahun 1650, memicu tsunami dahsyat yang mengguncang wilayah tersebut.
Berkat teknologi pencitraan modern, para peneliti telah berhasil merekonstruksi peristiwa tersebut, akhirnya menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana peristiwa tersebut terjadi hampir 400 tahun yang lalu.
Sebelumnya, pemahaman tentang letusan dan tsunami Kolumbo tahun 1650 didasarkan terutama pada laporan saksi mata. Menurut laporan tersebut, pada akhir musim panas tahun 1650, kebakaran dan kilat terlihat di timur laut Santorini. Kemudian, terjadi ledakan besar yang terdengar hingga jarak 100 kilometer, diikuti oleh hujan batu apung, abu, dan gas beracun di kepulauan Aegea. Beberapa saat sebelumnya, laut mundur secara cepat dan kemudian kembali dalam bentuk gelombang tsunami setinggi 20 meter.
Rekonstruksi terbaru ini mengungkap bahwa tanah longsor dan letusan gunung berapi berkontribusi pada kejadian ini. Kawah Kolumbo memiliki panjang 2,5 kilometer dan kedalaman 500 meter, dengan salah satu sisi gunung berapi mengalami deformasi parah yang mengindikasikan terjadinya tanah longsor. Kombinasi gambar 3D dan simulasi komputer mengungkap bahwa keduanya, tanah longsor dan letusan, kemungkinan merupakan penyebab tsunami yang dahsyat pada tahun 1650.
Penelitian ini dapat menjadi dasar untuk memantau gunung berapi aktif di bawah laut dan bahkan mengembangkan sistem peringatan dini.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)