Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, mendorong para santri untuk menggunakan internet dengan bijak. Hal ini penting agar informasi yang mereka terima dapat difilter dengan benar.

Nezar memperingatkan bahwa menjelang pemilihan umum 2024, internet akan dipenuhi oleh berbagai informasi. Sayangnya, tidak sedikit dari informasi tersebut adalah hoaks, yang berpotensi menciptakan perpecahan dalam masyarakat.

"Yang paling penting adalah bagaimana kita menggunakan internet secara sehat. Kita tahu bahwa selama Pemilu 2014 dan 2019, dunia digital kita dipenuhi oleh ujaran kebencian," ujar Nezar saat hadir dalam Parade Budaya dan Festival Santri 2023 di Pondok Pesantren Cadangpinggan, Indramayu, Jawa Barat, pada Jumat, 20 Oktober.

Nezar menyadari bahwa pengingatan ini perlu terus menerus disampaikan, terutama kepada santri yang merupakan pengguna aktif internet. Dia menekankan bahwa aktivitas online perlu diimbangi dengan kemampuan untuk memilah informasi yang benar.

"Kekacauan informasi selama ini terjadi akibat penyebaran hoaks, disinformasi, misinformasi, fitnah, ujaran kebencian, dan sejenisnya," lanjutnya.

Kesadaran untuk menggunakan internet secara bijak sangat penting, terutama bagi santri yang sebagian besar telah memasuki usia pemilih. Pada Pemilu 2024, sekitar 30 persen pemilih adalah pemula yang akan memberikan suara mereka untuk pertama kalinya.

Nezar menekankan bahwa pengalaman Pemilu 2019 harus menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat dalam menggunakan internet dengan bijak. Dia mengajak semua orang untuk menyambut pesta demokrasi ini dengan kegembiraan, bukan kebencian, agar tidak terjadi perpecahan dalam masyarakat.

"Mari kita sambut Pemilu ini dengan keceriaan, karena kalian semua, generasi muda, adalah yang akan membentuk masa depan Indonesia, terutama menuju Indonesia Emas 2045. Itu akan datang lebih cepat dari yang kita kira," kata Nezar.