Aplikasi Cuaca Tidak Akurat di Indonesia: Daftar Aplikasi yang Perlu Dihindari
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengidentifikasi sejumlah aplikasi cuaca yang sering memberikan informasi yang tidak akurat tentang kondisi cuaca di Indonesia. Beberapa dari aplikasi ini yang patut diwaspadai adalah Accuweather dan The Weather Channel, yang telah terbukti sering memberikan informasi cuaca yang tidak akurat.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa ketidakakuratan informasi dari aplikasi-aplikasi ini disebabkan oleh sumber data dan informasi yang bersifat global. Banyak orang salah mengira bahwa data cuaca yang mereka lihat di aplikasi tersebut berasal dari BMKG, padahal sebenarnya data tersebut diperoleh dari institusi di luar Indonesia. Menurutnya, prakiraan cuaca yang resmi dirilis BMKG adalah satu-satunya yang dapat diandalkan dan menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia.
Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa rendahnya tingkat akurasi aplikasi cuaca tersebut disebabkan oleh penggunaan data global yang kemudian di-downscale untuk wilayah Indonesia. Data global tersebut merupakan hasil kolaborasi dari berbagai negara anggota Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), termasuk BMKG. Namun, data yang dikirimkan oleh BMKG hanya berasal dari 59 stasiun pengamatan di Indonesia, terutama dari Pulau Jawa dan Sumatra. Data global tersebut kemudian diolah oleh institusi non-pemerintah untuk menghasilkan prakiraan cuaca di berbagai daerah Indonesia, yang diakui memiliki keterbatasan dalam merepresentasikan kondisi cuaca dan iklim di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam perbandingan dengan BMKG, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menekankan bahwa BMKG memiliki ribuan titik observasi di seluruh wilayah Indonesia yang digunakan untuk asimilasi dan validasi model prakiraan cuaca. Data tersebut dikelola oleh para pemantau dan prakirawan sebelum disebarkan secara resmi melalui berbagai saluran komunikasi BMKG, termasuk aplikasi infoBMKG. BMKG juga memiliki fasilitas observasi cuaca dan iklim yang lengkap, termasuk radar cuaca dan sistem komputasi dengan "High Performance Computer."
Andri juga menjelaskan bahwa metode pemodelan cuaca yang digunakan oleh BMKG melibatkan integrasi data dari ratusan titik observasi, yang memungkinkan mereka memiliki data yang lebih lengkap untuk mengasimilasi atau memvalidasi model prakiraan cuaca. Ini menjadikan prakiraan cuaca BMKG sebagai sumber yang lebih terpercaya untuk masyarakat Indonesia.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)