Penemuan Waduk Air Bawah Laut Dekat Selandia Baru
Penelitian terbaru mengungkapkan keberadaan waduk air bawah laut di perairan lepas pantai Selandia Baru. Waduk ini mengandung volume air seluas lautan yang terperangkap dalam sedimen dan batuan di dasar laut yang sekarang berada di dalam kerak Bumi.
Hasil dari gambar seismik 3D menunjukkan bahwa waduk ini berada sekitar dua mil di bawah dasar laut di lepas pantai Selandia Baru. Air dalam waduk ini mungkin memiliki peran penting dalam meredam potensi gempa bumi besar yang dapat mempengaruhi North Island.
Peneliti menemukan waduk bawah laut ini berjarak 15 km dari patahan Hikurangi, juga dikenal sebagai zona subduksi. Di zona ini, lempeng tektonik Pasifik mendesak di bawah lempeng Australia dan masuk ke dalam mantel Bumi, menciptakan gesekan antara lempeng-lempeng ini yang berujung pada gempa bumi yang bergerak lambat.
Peristiwa pergeseran perlahan yang dihasilkan oleh patahan ini dapat melepaskan tekanan tektonik secara perlahan selama berbulan-bulan, hampir tidak menimbulkan kerusakan di permukaan Bumi. Ini adalah fenomena yang memicu rasa ingin tahu para ilmuwan tentang mengapa gempa ini lebih sering terjadi di beberapa patahan daripada yang lain.
Para ilmuwan menduga bahwa banyak gempa bumi pergeseran lempeng lambat terkait dengan air yang terkubur dalam kerak Bumi. Meskipun bukti geologis langsung yang mengonfirmasi hal ini masih kurang, penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah air yang terperangkap di bawah Selandia Baru jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.
Batuan berpori yang terbentuk selama letusan gunung berapi besar telah menyerap sejumlah besar air selama ribuan tahun, menciptakan waduk besar yang terkubur di dalam kerak Bumi. Penelitian ini didasarkan pada pelayaran seismik dan pengeboran laut ilmiah yang dilakukan oleh para peneliti dari Institut Geofisika Universitas Texas (UTIG).
Penelitian ini membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi efek air ini pada tekanan di sekitar patahan. Penemuan air ini dihubungkan dengan provinsi vulkanik di daerah tersebut yang terbentuk ketika lava menembus permukaan Bumi di Samudra Pasifik 125 juta tahun yang lalu.
Peristiwa ini merupakan salah satu letusan gunung berapi terbesar yang diketahui dan telah membentuk lanskap dengan sejarah geologis yang menarik di wilayah tersebut.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)