Bobby Kotick Tetap Jadi CEO Activision Pasca-Merger dengan Microsoft
Setelah merger sukses antara Microsoft dan Activision Blizzard, banyak yang memperkirakan Bobby Kotick akan meninggalkan perusahaan. Namun, tampaknya ia masih akan memegang jabatan CEO di Activision. Keputusan ini dikonfirmasi oleh Phil Spencer, CEO Microsoft Gaming, yang meminta Kotick untuk tetap memimpin penerbit Call of Duty hingga akhir tahun 2023.
"Bobby Kotick setuju untuk tetap menjalankan perannya hingga akhir tahun 2023, melapor langsung kepada saya, untuk memastikan integrasi yang lancar dan lancar," kata Spencer dalam sebuah email kepada karyawan, seperti dilaporkan oleh Kotaku.
Kepergian Kotick sebagai CEO telah lama dinantikan oleh ribuan karyawan Activision. Selama kepemimpinannya, ia sering menjadi sorotan, terutama terkait dengan kasus pelecehan dan diskriminasi seksual yang terjadi di perusahaan. Pada November 2021, The Wall Street Journal mengklaim bahwa Kotick mengetahui insiden-insiden tersebut namun tidak melaporkannya kepada dewan direksi. Namun, pihak Activision menyatakan bahwa laporan tersebut menyesatkan.
Upaya untuk menggulingkan Kotick sebagai CEO telah muncul dari lebih dari 1.000 karyawan Activision Blizzard yang mendesaknya untuk mundur. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Menurut informasi yang beredar, Kotick akan mundur sebagai CEO jika Activision Blizzard bergabung dengan Microsoft. Hal ini berarti karyawan masih harus menunggu dua bulan lagi sebelum mungkin ia meninggalkan perusahaan.
Sebagai informasi tambahan, Microsoft telah menyelesaikan akuisisi terhadap Activision dengan nilai sekitar USD 69 miliar, menjadikannya akuisisi terbesar yang pernah dilakukan oleh Microsoft dalam sejarahnya.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)