Upaya Menepis Hoaks dalam Pemilu 2024: Kolaborasi dengan Keluarga Besar TNI
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah melibatkan istri-istri anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam upaya menanggulangi potensi hoaks selama Pemilu. Ini terungkap dalam Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi (GNLD) di Jakarta pada 19 Oktober. Hari yang sama, pendaftaran calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024 dimulai hingga 25 Oktober.
Menkominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa pada Pemilu 2024, mereka fokus pada tiga jenis konten negatif, yaitu hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian. Kolaborasi ini bertujuan membangun budaya digital yang lebih sehat, santun, dan mendukung perdamaian serta kesatuan nasional.
Konten negatif mencakup berbagai bentuk seperti pornografi, perjudian, radikalisme, terorisme, SARA, penipuan, dan persebaran hoaks. Program GNLD telah berjalan selama enam tahun dan telah memberikan literasi kepada lebih dari 23 juta peserta dari total 215,63 juta pengguna internet di Indonesia.
Meskipun telah mencapai sebagian besar populasi, Kominfo terus melibatkan berbagai pihak dalam upaya literasi digital nasional, termasuk istri-istri anggota TNI. Mereka dianggap penting dalam menjaga suasana masyarakat dan mendidik generasi muda.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dharma Pertiwi Vero Yudo Margono meminta para ibu bijak bermedia sosial dan mendukung pemilu dengan tidak memberikan komentar terhadap hasil quick count sementara yang dikeluarkan oleh lembaga survei.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)