Terowongan Gaza Metro: Ancaman Tersembunyi di Bawah Tanah
Gaza Metro, julukan bagi terowongan bawah tanah besar yang dibangun oleh Hamas, kini menjadi fokus perhatian dengan rencana kemungkinan invasi Israel. Meskipun Hamas mengklaim panjang total terowongan mencapai 500 kilometer, angka ini masih perlu verifikasi. Terowongan tersebut juga telah mencatat rekor sebagai yang terdalam, dengan kedalaman mencapai 70 meter, dan dilengkapi dengan fasilitas dan teknologi canggih.
Bradley Bowman, Direktur Center on Military and Political Power di Foundation for Defense of Democracies, mengatakan bahwa Israel memang memiliki kemampuan untuk mendeteksi terowongan yang melintasi perbatasannya. Namun, sistem terowongan yang sangat luas di Gaza menjadi tantangan serius. "Terowongan ini memungkinkan beberapa pejuang Hamas untuk bertahan dari serangan udara, bergerak secara rahasia, menyuplai pasukan, menyembunyikan sandera, dan melakukan serangan mendadak," ungkap Bowman.
Beberapa detail tentang terowongan ini memang masih misterius, tetapi sebagian besar di Gaza diperkuat dengan beton dan sejumlah di antaranya berada dalam kedalaman yang signifikan, memberikan perlindungan kepada militan Hamas dari serangan udara. Sistem terowongan ini juga dilengkapi dengan kabel untuk listrik dan komunikasi. Jalur dalam terowongan cukup lebar untuk dua orang berjalan berdampingan dan untuk mengangkut peralatan, amunisi, serta pasukan.
Terowongan tersebut memiliki tinggi rata-rata sekitar 2 meter dan lebar sekitar 0,3 meter. Hamas diduga menggunakan terowongan ini untuk menyembunyikan sandera. Video yang dirilis oleh Hamas memperlihatkan betapa baiknya terowongan tersebut dibangun, terbuat dari elemen beton prefabrikasi yang presisi, dan cukup lebar untuk memungkinkan gerakan cepat para pejuang, serta memberikan kenyamanan. Meskipun luas dan lokasinya tidak pasti, terowongan ini sangat luas dan memungkinkan pergerakan pasukan dan amunisi di bawah tanah secara efisien.
Terowongan ini akan menjadi elemen penting dalam strategi gerilya Hamas. Mereka akan menggunakan terowongan ini untuk bergerak di bawah tanah, muncul secara tiba-tiba untuk menyerang, dan kembali ke dalam terowongan dengan cepat, menciptakan tantangan bagi Israel.
Israel telah menghadapi kesulitan dalam mengatasi terowongan tersebut, terutama karena banyak dari terowongan tersebut berada di bawah infrastruktur sipil di seluruh Jalur Gaza. IDF telah meluncurkan serangan terhadap terowongan Hamas, tetapi ini bukan upaya yang mudah. "Ini bukan upaya mudah karena Hamas telah menempatkan dirinya di dalam dan di bawah Jalur Gaza," kata Letkol Jonathan Conricus.
Meskipun Israel memiliki keunggulan teknis, tantangan di wilayah bawah tanah menjadi sangat brutal dengan cepat, terutama ketika berhadapan langsung dengan musuh.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)