Amerika Serikat, yang dikenal sebagai pendukung penuh Israel, telah merespons konflik antara Israel dan Hamas dengan mengerahkan kapal perang, pesawat, dan bantuan senjata ke wilayah tersebut. Mereka juga bekerja sama dengan militer Israel dalam perencanaan dan intelijen. Ini adalah tanggapan nyata dari AS terhadap eskalasi konflik tersebut.

AS telah mengirim kapal induk, termasuk USS Gerald R. Ford dan USS Dwight D. Eisenhower, ke Mediterania timur dan Laut Merah. Kapal-kapal ini berfungsi sebagai pusat komando dan kendali, membawa jet tempur F-18 dan pesawat pengintai E-2 Hawkeye untuk peringatan dini terhadap peluncuran rudal dan mendeteksi pergerakan musuh.

Selain kapal induk, Pentagon juga mengirim kelompok amfibi USS Bataan, yang terdiri dari tiga kapal yang membawa ribuan Marinir, serta kapal serbu amfibi USS Carter Hall dan kapal dermaga transportasi amfibi USS Mesa Verde.

AS juga telah memberikan bantuan senjata kepada Israel, termasuk bom, rudal penangkis untuk Iron Dome, dan lainnya. Mereka juga membentuk pasukan operasi khusus kecil untuk membantu Israel dalam hal intelijen dan perencanaan perang, meskipun tidak terlibat langsung dalam pembebasan sandera.

Pentagon juga meminta tambahan jet tempur untuk memperkuat kekuatan udara mereka di Timur Tengah, yang saat ini mempunyai jenis pesawat A-10, F-16, dan F-15.