Perang Siber di Balik Konflik Israel dan Hamas
Konflik antara Israel dan Hamas tidak hanya berlangsung di medan perang fisik, tetapi juga di ranah siber. Sejumlah insiden siber mencuat seiring eskalasi konflik ini.
Sejak serangan Hamas ke Israel pada Sabtu (7/10), konflik ini telah menyebabkan ribuan kematian dan ratusan ribu pengungsi. Namun, pertempuran juga terjadi di dunia maya, dengan kelompok peretas yang terlibat.
Di antara insiden-insiden siber tersebut, terlihat kelompok peretas yang mendukung masing-masing pihak. Salah satunya adalah AnonGhost, kelompok pro-Palestina yang melakukan serangan palsu terhadap aplikasi peringatan serangan roket Israel. Mereka mengirimkan peringatan palsu, bahkan mengklaim adanya ancaman bom nuklir.
Serangan siber tak hanya terjadi antara kedua belah pihak konflik, tetapi juga melibatkan peretas dari negara-negara lain yang mendukung Israel atau Palestina. Serangan DDoS, yang membuat situs-situs pemerintah dan swasta Israel menjadi offline, diluncurkan oleh kelompok peretas Rusia dan kelompok Anonymous Sudan yang mencurigakan berasal dari Rusia.
Kelompok peretas pro-Israel juga melancarkan serangan terhadap organisasi Palestina. Indian Cyber Force, misalnya, menutup situs National Bank Palestina dan situs Hamas. Terakhir, billboard di Israel juga menjadi target peretas yang mengubah iklan menjadi pesan anti-Israel dan pro-Hamas.
Selain serangan fisik dan siber, konflik ini juga melibatkan serangan siber semisal Zoombombing. Ada juga klaim serangan yang sulit diverifikasi, seperti yang dilakukan oleh kelompok peretas Cyber Av3ngers yang mengklaim menyerang kontraktor listrik Israel.
Tinggalkan komentar
Alamat email kamu tidak akan ditampilkan
Komentar (0)